"Hanya Amerika Serikat dan Eropa yang bisa mengalahkan Brasil sebagai eksportir hasil pertanian," kata Head of Rural and Retail Rabobank Brasil, Carlos Ortiz, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 3 Oktober 2012.
keandalan Brasil dalam pengembangan pertanian, membuat sektor agrobisnis di negara Samba itu menjadi motor utama yang mendongkrak pertumbuhan ekonominya, dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
"Brasil sudah menjadi negara superpower dunia di bidang pertanian atau global agriculture superpower," ujar Ortiz.
Keberhasilan Brasil, dia melanjutkan, didorong beberapa faktor di
antaranya minimnya intervensi pemerintah, efisiensi dan mekanisme pasar,
pasar domestik yang terstimulasi dan besar, serta koordinasi dan skala
usaha yang baik.
"Pemerintah membebaskan sektor swasta untuk berusaha dan memantapkan stabilisasi usaha," tambahnya.
Keberhasilan negara itu juga didorong dengan aktifnya dukungan
terhadap perkembangan kewirausahaan. "Kewirausahaan dalam sebuah ekonomi
yang didorong pasar, usaha untuk terus meningkatkan efisiensi, dan
pasar domestik yang besar serta merangsang pertumbuhan adalah beberapa
kunci sukses Brasil," tuturnya.
Menurut Ortiz, keberhasilan Brasil ini adalah rancangan 20 tahun
silam. Kini, agrobisnis negara tersebut terus tumbuh dengan tingkat
panen tetap tinggi, kendati pertambahan lahan pertanian tidak besar.
Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi Rabobank Indonesia, Eri
Budiono, mengatakan, Brasil dan Indonesia memiliki kesamaan cuaca dan
iklim, populasi, dan beberapa komoditas pertaniannya.
"Karena itu, ada beberapa pengalaman yang bisa diambil dari Brasil
yang dapat digunakan dalam mengembangkan sektor agrobisnis lebih
lanjut," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar