Black hole atau lubang hitam adalah
sebuah fenomena alam di luar angkasa yang sangat aneh, banyak para ilmuwan pada
mulanya tidak percaya kalau black hole benar-benar ada.
Dari namanya, black hole dapat
diartikan sebagai sebuah lubang di fabric space-time di luar angkasa, dan
warnanya hitam. Black hole mempunyai sifat yang sangat aneh. Ia dapat menghisap
semua benda yang berada di dekat pusatnya, semua benda, baik itu planet, gas,
debu, komet, bintang, atau bahkan cahaya, tidak akan bisa lolos oleh gaya tarik
gravitasi black hole yang begitu luar biasa. Setiap partikel dari benda yang
ditarik oleh black hole, akan di twist, di putar macam spaghetti, sampai
semuanya terurai. Oleh karena cahaya sendiri juga tidak bisa lolos dari monster
ini, maka black hole tampak berwarna hitam oleh dunia luar.
Tapi kenapa bisa ada black hole di
universe ini? Mengapa dia bisa menhisap benda dengan kuat? Bagaimana black hole terbentuk? Di artikel
ini, akan coba dijelaskan sesederhana mungkin.
Untuk memahami black hole, kita
mesti paham apa itu gravity (gravitasi). Dulu, Newton mengamati apel yang
jatuh ke bumi, lalu dia bilang kalau sebenarnya apel bukan jatuh ke bumi, tapi
bumi dan apel saling tarik menarik, tapi karena massa bumi begitu besar
dibandingkan dengan apel, maka apel terkesan ditarik oleh bumi. Lalu dia juga
sadar, bahwa sebenarnya bulan dan bumi juga saling mengorbit karena gaya tarik
itu, begitu juga matahari dan bumi, dan semua benda lain di jagat raya ini. Ia
bahkan menghitung rumus gaya tarik antara 2 benda. Tapi dia sama bingungnya
dengan semua orang, mengapa gravitasi bisa ada. Dari mana asalnya gaya tarik
ini? Mengapa dua benda harus saling tarik menarik?
Albert Einstein mencoba memecahkan
teka teki ini, dia mengatakan bahwa semua benda yang punya massa dapat
membengkokkan permukaan ruang waktu di jagat raya, dan sebenarnya gaya
gravitasi yang kita rasakan itu hanyalah efek dari kelengkungan itu. Coba
bayangkan sebuah bola bowling yang berat di letakkan di atas permukaan sprei
sebuah spring bed yang besar dan rata.
analogi bola
bowling di permukaan rata
Anggap bola itu adalah matahari, dan
spring bed itu adalah fabric ruang-waktu. Bola itu akan membuat permukaan
spingbed menjadi lengkung. Lalu coba lemparkan sebuah bola golf (bumi) lurus ke
depan. Lintasan bola golf yang seharusnya lurus akan menjadi lengkung,
mengikuti kelengkungan yang disebabkan oleh bola bowling tadi (sehingga bumi
memiliki orbit yang lengkung). Semakin berat bola bowling itu, maka
kelengkungan yang terjadi pada ruang-waktu di jagat raya semakin curam,
sehingga akan tampak bahwa gaya gravitasi semakin kuat.
Apakah gaya gravitasi bisa dilawan?
Tentu saja bisa. Di bumi, tampaknya mudah sekali melawan gravitasi. Contohnya,
kita memungut koin dari lantai, dengan kekuatan otot kita, kita sudah melawan
gravitasi dengan berhasil mengangkat koin itu.
Bila kita melempar sebuah batu ke
langit, maka batu itu akan naik sampai mencapai ketinggian tertentu lalu
gravitasi akan menang, dan batu itu akan jatuh lagi ke bumi. Jika kita melempar
batu itu dengan kekuatan lebih (memberinya kecepatan awal yang lebih tinggi),
maka batu itu akan naik lebih tinggi sebelum jatuh kembali ke bumi. Nah,
bagaimana kalau kita melempar batu itu dengan kecepatan super tinggi, misalnya
lebih dari 11km/sekon (dalam 1 detik, batu bisa menempuh jarah 11 km), maka
batu itu akan naik terus keatas dan “menang” melawan gaya gravitasi bumi. Ia
akan terus naik keluar dari bumi dan terus mengapung di luar angkasa!
Kecepatan minimum untuk mengalahkan
gravitasi disebut “escape velocity”. Escape velocity bumi kira-kira 11
km/sekon. Artinya, roket atau pesawat ulang alik mesti dipercepat sampai lebih
cepat dari escape velocity agar bisa lolos ke luar angkasa, karena kalau tidak,
ia akan jatuh ke bumi lagi.
“Semakin besar
massa sebuah benda, semakin besar juga escape velocitynya.”
Dulu ada ilmuwan bernama John
Michell yang berpikir, apa yang terjadi jika ada sebuah benda yang massanya
begitu tinggi, sehingga escape velocitynya melebihi atau sama dengan kecepatan
cahaya (kecepatan paling tinggi di jagat raya, kecepatan yang menurut Einstein
sendiri tidak bisa dipecahkan lagi... yaitu 300.000 km/sekon)? Bagaimana bila
benda sebesar itu eksis? Apa yang akan terjadi? Maka pastinya benda itu akan
gelap dan hitam, karena semua benda akan tertarik ke dalam dan tidak bisa
keluar lagi, bahkan cahaya. Jadi benda itu akan kasat mata bagi kita. Benda
sebesar dan seaneh ini tentunya tidak mungkin ada di universe ini.
Lalu seorang ilmuwan jerman yang
bernama Karl Schwarzschild menunjukkan bahkan disetiap bintang atau planet di
luar angkasa, ada sebuah lingkaran maya yang memiliki sifat yang aneh. Jika ada
seseorang yang masuk ke dalam lingkaran itu, ia tidak akan bisa keluar lagi.
It’s a point of no return. Setiap bintang punya lingkaran misterius ini di
dalam bintang itu. Contohnya di bintang kita, matahari, Schwarzschild
menghitung bahwa jari-jari lingkaran misteriusnya adalah sekitar 3 kilometer.
Ini artinya, jika kita mampu memadatkan atau mengkompress matahari kita menjadi
sebuah bola bintang kecil dengan jari-jari kurang dari 3 kilometer, maka
matahari kita bisa menjadi black hole, menghisap semua benda yang berada di
dekatnya. Bahkan, secara teori, Schwarzschild bilang semua benda bisa dijadikan
black hole kalau dikompress sampai lebih kecil dari jari-jari lingkaran
misteriusmu. Artinya, kalau tubuhmu bisa di tekan sampai seukuran atomic
partikel tanpa kehilangan massamu, kamu juga bisa menjadi black hole!
Selanjutnya lingkaran misterius ini dikenal dengan istilah Event Horizon, dan
jari-jarinya dikenal dengan nama Schwarzschild’s radius. Menurut astrophysicist
Arthur Eddington, alam tidak akan memperbolehkan hal seperti ini untuk eksis.
contoh kelengkungan ruang waktu
akibat benda bermassa tinggi
Semua orang dikejutkan, ketika
seseorang bernama J. Robert Oppenheimer mengatakan kalau black hole bisa
terbentuk secara alami di luar angkasa bila sebuah bintang raksasa sudah sampai
hayat hidupnya (sudah menghabiskan bahan bakar intinya, runtuh kedalam
(implode) oleh gravitasi). Ia akan membentuk sebuah point-like particle,
artinya gravitasi akan mengkompress bintang raksasa itu sampai ukurannya begitu
kecil, lebih kecil dari event horizonnya. Masih ingat contoh bola bowling di
spring bed tadi? Bayangkan jika kita bisa memperkecil ukuran bola bowling
menjadi sebuah bola sangat kecil, misalnya jari-jarinya 0.00000000000...01 cm,
tapi massa bola yang super kecil ini tetap sama dengan massa bowling yang
besar. Apa yang akan terjadi dengan permukaan springbed? Permukaan spring bed
itu akan tertarik dan dibengkokkan sampai begitu curamnya, sehingga timbul
sesuatu seperti lubang yang sangat dalam.. sesuatu seperti jurang, yang bila
ada sesuatu benda yang berada di dekat permukaan itu akan jatuh kedalamnya
tanpa bisa naik lagi (untuk naik keatas, benda itu harus punya kecepatan lebih
besar dari kecepatan cahaya, dan itu tidak mungkin).
Terjadilah
black hole.
Apakah black hole bisa berputar?
Benda yang ukurannya lebih kecil berputar pada porosnya dengan lebih cepat
dibandingkan dengan benda yang ukurannya lebih besar. Ini sama dengan pemain
ski yang berputar di atas es. Bayangkan, jika dia merentangkan tangannya, dia
akan berputar dengan lambat, tapi jika dia merapatkan tangannya ke tubuhnya,
dia berputar menjadi lebih cepat. Karena inti black hole ukurannya sangat
kecil, maka blackhole berputar dengan sangat cepat. Ini namanya “the spinning
black hole”, pertama kali dikemukakan oleh Roy Kerr. Jika ada manusia yang
terhisap didalamnya, gaya tarik di kakinya akan jauh lebih besar dari gaya tarik
di kepalanya, akibatnya tubuhnya akan terkoyak-koyak.
Apakah mungkin kita masuk kedalam sebuah blackhole dan hidup untuk menceritakan petualangan kita pada orang lain? Ternyata mungkin saja.
Ada 3 jenis black hole : satu, stellar-mass black hole.
Ukurannya bisa 20-30 kali ukuran matahari, dan ia terbentuk karena bintang besar tua yang mati dan jatuh pada gravitasinya sendiri.
Yang kedua adalah Supermassive Blackhole.
Supermassive black hole
Ini ukurannya 100.000 sampai 10 pangkat 10 kali matahari dan letaknya ada dipusat dari semua galaksi raksasa di jagat raya. Galaksi kita, Bima Sakti juga punya satu. Dam galaksi2 besar lainnya, seperti Andromeda juga punya satu di pusatnya.
Yang ketiga adalah mini-blackhole, yang ukurannya sangat kecil, sekecil atom.
mini black hole diproduksi di LHC (Large Hadron Collider)
Black hole ini bisa dan sudah pernah dibuat di laboratorium di bumi. Wakakak... Tapi tenang saja, blackhole seperti ini tidak stabil dan akan hilang setelah muncul beberapa mili detik. Jadi aman deh.
Nah, khusus untuk black hole nomor 2, super massive blackhole, ukurannya sangat sangat besar, sehingga bila kita terjatuh dari atas langsung menuju ke tengah / pusat black hole itu, mungkin kita bisa masuk dan tembus ke dalamnya tanpa tercabik2 terlebih dahulu.
Apakah mungkin kita masuk kedalam sebuah blackhole dan hidup untuk menceritakan petualangan kita pada orang lain? Ternyata mungkin saja.
Ada 3 jenis black hole : satu, stellar-mass black hole.
Ukurannya bisa 20-30 kali ukuran matahari, dan ia terbentuk karena bintang besar tua yang mati dan jatuh pada gravitasinya sendiri.
Yang kedua adalah Supermassive Blackhole.
Supermassive black hole
Ini ukurannya 100.000 sampai 10 pangkat 10 kali matahari dan letaknya ada dipusat dari semua galaksi raksasa di jagat raya. Galaksi kita, Bima Sakti juga punya satu. Dam galaksi2 besar lainnya, seperti Andromeda juga punya satu di pusatnya.
Yang ketiga adalah mini-blackhole, yang ukurannya sangat kecil, sekecil atom.
mini black hole diproduksi di LHC (Large Hadron Collider)
Black hole ini bisa dan sudah pernah dibuat di laboratorium di bumi. Wakakak... Tapi tenang saja, blackhole seperti ini tidak stabil dan akan hilang setelah muncul beberapa mili detik. Jadi aman deh.
Nah, khusus untuk black hole nomor 2, super massive blackhole, ukurannya sangat sangat besar, sehingga bila kita terjatuh dari atas langsung menuju ke tengah / pusat black hole itu, mungkin kita bisa masuk dan tembus ke dalamnya tanpa tercabik2 terlebih dahulu.
Apa yang ada di balik black hole? Apa yang ada disisi lain Blackhole? Tidak ada
orang yang tahu. Tapi dugaan terbesar sekarang adalah : Kalau kita masuk ke
black hole dan berhasil keluar di sisi lain, maka kita memasuki universe lain,
atau biasanya dikenal dengan nama alternate universe. Fungsi black hole seperti
inilah yang dikenal sebagai Einstein-Rosen Bridge, atau istilah kerennya :
Wormhole.
Hal ini belum dibuktikan, dan walaupun secara teori mungkin terjadi, secara praktik sangatlah susah. Mesti dibutuhkan banyak hal untuk menjaga wormhole stabil terbuka cukup lama bagi kita untuk bisa melewatinya. Misalnya negative matter atau negative energy.
Banyak ilmuwan yang sedang mempelajari black hole sekarang. Salah satu kendala utamanya adalah entah mau menggunakan teori Mekanika Kuantum atau Relativitas Einstein untuk menjelaskan black hole. Teori Relativitas Einstein adalah teori yang menjelaskan benda2 massive, seperti bintang, galaksi, dan jagat raya. Teori Mekanika Kuantum menjelaskan tentang dunia yang paling kecil, dunia atom, elektron, quark, dll. Jadi ketika kita membahas tentang black hole, yang ukurannya begitu besar, tapi pusatnya yang begitu kecil, rumus mana yg kita gunakan? Apalagi kedua rumus Mekanika Kuantum dan Relativitas sama sekali tidak kompatibel satu sama lain.
Tapi mungkin jauh dimasa depan, setelah memasteri rahasia ruang waktu, kita bisa menciptakan dan mengontrol black hole untuk keperluan sehari-hari, misalnya sebagai alat transport ke masa depan atau ke masa lalu.
Hal ini belum dibuktikan, dan walaupun secara teori mungkin terjadi, secara praktik sangatlah susah. Mesti dibutuhkan banyak hal untuk menjaga wormhole stabil terbuka cukup lama bagi kita untuk bisa melewatinya. Misalnya negative matter atau negative energy.
Banyak ilmuwan yang sedang mempelajari black hole sekarang. Salah satu kendala utamanya adalah entah mau menggunakan teori Mekanika Kuantum atau Relativitas Einstein untuk menjelaskan black hole. Teori Relativitas Einstein adalah teori yang menjelaskan benda2 massive, seperti bintang, galaksi, dan jagat raya. Teori Mekanika Kuantum menjelaskan tentang dunia yang paling kecil, dunia atom, elektron, quark, dll. Jadi ketika kita membahas tentang black hole, yang ukurannya begitu besar, tapi pusatnya yang begitu kecil, rumus mana yg kita gunakan? Apalagi kedua rumus Mekanika Kuantum dan Relativitas sama sekali tidak kompatibel satu sama lain.
Tapi mungkin jauh dimasa depan, setelah memasteri rahasia ruang waktu, kita bisa menciptakan dan mengontrol black hole untuk keperluan sehari-hari, misalnya sebagai alat transport ke masa depan atau ke masa lalu.
Nasrul Arta : Seputantariksa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar